Kamis, 04 November 2021

CARA MEMBUAT PESTISIDA NABATI (PESNAB) DARI DAUN SIRSAK

    Didalam daun sirsak mengandung senyawa Fitosterol, Tanin, Ca-oksalat clan Alkaloid murisine yang sangat bermanfaat untuk dijadikan bahan pestisida nabati. Pestisida nabati berbahan baku daun sirsak berjenis insektisida atau racun serangga yang bersifat racun kontak juga bisa sebagai penolak (repellent) dan penghambat nafsu makan (antifeedant) pada hama khususnya hama serangga.

Pelatihan pembuatan Pesnab daun sirsak

    Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana salah satunya tanaman sirsak.

    Pesnab atau pestisida Nabati dari daun sirsak ini untuk menanggulangi hama pada tanaman seperti
cabai,tomat, dan tanaman lainya.


Berikut bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pestisida nabati menggunaka daun sirsak:

1. Daun sirsak sebanyak 50 lembar. Daun yang diambil jangan terlalu tua dan jangan terlalu muda
2. Deterjen sebagai perekat
3. Air 1 Liter

Cara pembuatanya:
    Haluskan daun sirsak tersebut dengan cara di tumbuk dan pastikan betul-betul halus kemudian masukkan kedalam botol dan campurkan diterjen secukupnya atau -/+ 1/3 Sendok teh. Campurkan dengan air sebanyak 1 L, kocok hingga merata. Diamkan minimal 1 hari. Pesnab yang sudah di buat dan didiamkan selama 1 hari sudah siap untuk di gunakan. 

    Waktu penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari.Penggunaan pestisida nabati ini kuncinya dilakukan secara rutin 1 minggu sekali, sehingga pengendalian hama akan berhasil dan tanaman dapat tumbuh dengan baik.Penggunaan pestisida nabati disamping ramah lingkungan, dari segi biaya produksi juga sangat membantu para petani

    Takaran untuk 1L pesnab Bisa digunakan dalam satu tangki handspayer. Atau 1 gelas air mineral kedalam 2 liter air. Semprotkan ke tanam dengan merata atas dan bagian bawah tanaman.

Selamat mencoba...
Salam petani milenial....




Sabtu, 25 September 2021

CARA BUDIDAYA TANAMAN TOMAT

Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru sering dikenal juga di daerah Maros dengan nama LAMMACE . Tomat atau Lammace  merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tumbuhan ini memiliki buah berawarna hijau, kuning, dan merah yang biasa dipakai sebagai sayur dalam masakan atau dimakan secara langsung.

Cara menanam tanaman tomat adalah disemai lebih dahulu, hampir sama dengan tanaman cabai dan sejenisnya,  setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu). Panen dimulai usia 9 minggu setelah tanam selanjutnya setiap 5 hari.

Tomat sangat besar manfaatnya bagi tubuh manusia dikarenakan kandungan tomat diantaranya, tomat mengandung kalilori, lemak, kalcium, vitamin A, B, C zat besi dan masih banyak lagi.
Tanaman tomat ini sangat mudah didapat karena tempat tumbuhnya bisa di dataran tinggi dan dataran rendah. Selain untuk dikonsumsu sendiri tomat ini banyak digemari oleh para petani untuk dijadikan sumber penghasilan dalam mengumpulkan pundi-pundi rupiah, pasalnya daya minat masyarakat yang sangat tinggi dan mudah untuk dibudidayakan, hargapun relatif stabil dipasaran.

Menanam tomat ada beberapa cara yang sering dilakukan oleh masyarakat diantaranya:
Menggunakan media tanah atau lahan perkebunan dengan melakukan pembedengan dan mulsa. Itu dilakukan dengan skala yang lumayan banyak.
Cara Menanam Tomat di Tanah yang Luas (sumber: Pixabay)

Begini cara menanam tomat yang benar di tanah yang luas agar dapat tumbuh subur dan berbuah lebat, yaitu :

1.    Sebar Bibit dan Beri Jarak
Cara menanam tomat di lahan yang luas adalah sebar bibit dan beri jarak. Jika kamu memulai tomat dari biji, beri jarak pada bibit untuk bertumbuh. Letakkan 3-5 benih tomat di dalam tray semai yang sudah kamu beri tanah, ingat untuk tidak memendam benih terlalu dalam. Setelah tumbuh, pilih bibit yang paling baik dan singkirkan serta potong bibit yang tidak sempurna. Cukup pelihara dan rawat bibit yang baik untuk meminimalisir tanaman tomat rentan terkena penyakit. Jika tanaman sudah menunjukkan dua daun sejati, pindahkan tanaman ke media yang kamu miliki yaitu halaman rumah yang luas. Saat memindahkan, usahakan akar tanaman tidak terpotong.

2.    Beri Banyak Cahaya
Cara menanam tomat di lahan yang luas adalah beri banyak cahaya. Bibit tomat membutuhkan cahaya langsung yang kuat. Jika kamu tak bisa memberikan tanaman cahaya matahari langsung, kamu bisa menggunakan beberapa jenis pencahayaan tanaman buatan selama 14 hingga 18 jam setiap hari.

3.    Pastikan Tumbuhan Tomat Tersebut Sering Terkena Angin
Cara menanam tomat di lahan yang luas adalah pastikan terkena angin. Tanaman tomat perlu bergerak dan bergoyang tertiup angin untuk mengembangkan batang yang kuat. Itu terjadi secara alami di luar ruangan.

4.    Panaskan Dulu Media Tanahnya
Cara menanam tomat di lahan yang luas adalah panaskan dulu media tanahnya. Tomat menyukai panas. Tomat tidak akan benar-benar mulai tumbuh sampai suhu tanah dan udara tetap hangat.

 Kamu dapat mempercepat proses penanaman dengan menutupi area penanaman dengan plastik hitam atau merah beberapa minggu sebelum kamu berencana untuk menanam atau memindahkan bibit tomat.

5.    Kubur Batangnya
Cara menanam tomat di lahan yang luas adalah kubur batangnya. Tanam tanaman tomat lebih dalam sampai ke beberapa daun teratas. Jika ditanam dengan cara ini, tomat mampu menumbuhkan akar di sepanjang batangnya. Dan lebih banyak akar menghasilkan tanaman yang lebih kuat. Kamu bisa menggali lubang yang dalam atau hanya menggali parit dangkal dan meletakkan tanaman dengan posisi miring. Nantinya, tanaman akan dengan cepat menegakkan dirinya sendiri dan tumbuh ke arah matahari.

6.    Mulsa atau Tutupi Tanah
Jika kamu menanamnya di halaman atau di tanah, biarkan tanah tertutupi mulsa hingga menghangat. Mulsa akan menghemat air dan mencegah penyakit yang ditularkan melalui tanah dan tanah dari percikan ke tanaman. Setelah suhu tetap hangat, baik siang maupun malam hari, kamu bisa menambahkan lapisan mulsa untuk mempertahankan kelembaban.

7.    Potong Daun Bagian Bawah
Setelah tanaman tomat mencapai tinggi sekitar 1 meter, buang daun dari kaki bagian bawah batang. Ini adalah daun tertua, dan biasanya akan menjadi daun pertama yang mengalami masalah jamur. Terlebih, saat tanaman berfotosintesis, daun bagian bawah mendapatkan sinar matahari dan aliran udara paling sedikit. Karena daun-daun ini berada dekat dengan tanah, patogen yang terbawa tanah dapat dengan mudah terciprat ke atasnya. Dengan menyingkirkan daun ini, kamu sudah mencegah penyakit jamur menyebar. Pencegahan lain yang bisa dillakukan adalah dengan memberikan daun teh bekas seduh setiap minggu.

8.    Menjepit dan Memangkas
Jepit dan buang daun yang ada di sendi diantara dari dua cabang tanaman. Bagian ini tidak akan menghasilkan buah dan akan mengambil energi dari sisa tanaman. Selain itu, kamu juga bisa memangkas beberapa daun agar matahari dapat mencapai buah yang matang. Namun risikonya, daun adalah tempat tanaman berfotosintesis dan menciptakan gula yang memberi rasa pada tomat. Lebih sedikit daun berarti lebih sedikit tomat manis.

9.    Siram Secara Teratur
Siram dengan dalam dan teratur saat buah sedang berkembang. Penyiraman yang tidak teratur akan menyebabkan pembusukan ujung bunga (kekurangan kalsium) dan pecah-pecah.
 Karenanya, gunakan naluri menanammu untuk memperkirakan kapan tanaman harus disiram. Namun, jangan menahan air terlalu banyak sehingga tanaman terus-menerus layu dan menjadi stres atau tomat akan menggugurkan bunga dan mungkin buahnya.


Yang kedua dengan media pot atau polibag, biasanya untuk skala rumahan dengan fungsih ganda selain untuk konsumsi rumahan juga sebagai hiasan halam rumah.
 Alat dan Bahan yang Perlu Disiapkan

Sebelum mengetahui cara menanam tomat di pot, terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Berikut alat dan bahan yang perlu disiapkan di bawah ini:


 a.    Pot
Jika kamu tidak memiliki pot kamu bisa memanfaatkan kaleng bekas, ember plastik atau polybag. Pastikan pot yang akan anda pakai tersebut memiliki beberapa lubang di bagian bawahnya untuk mempermudah aliran air. Letakkan kerikil halus atau pasir hingga seperempat dari dari kedalaman pot tersebut. Dengan begitu, air akan cepat keluar dari bagian bawah tanah nantinya

b.    Tanah Subur
Berupa tanah, pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1. Setelah semua selesai disiapkan baru kita pindahkan bibit tomat ke pot/polybag dengan cara sama seperti penanaman di lahan luas. Perawatanya pun demikian.
Kontrol perkembangan setiap hari periksa detail mungkin hama yang menyerang tanaman tomat kalau ada gejala lakukan penanganan sedini mungkin dengan penyemprotan.

Selamat mecoba....👍👍👍👍
Bertani itu hebat, bertani itu keren, dan bertani itu sehat.
Salam petanimilenialorganik



BUDIDAYA TANAMAN BAWANG MERAH

PUTRA MANARANG PETANI MILENIAL

Bawang merah atau Allium cepa L. var. aggregatum  adalah salah satu bumbu masak utama dunia yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-tropis maupun tropis. Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur (sumber wikipedia)

A. Pemilihan bibit.
Dalam memilih bibit bawang merah maka harus memilih bibit yang betul-sudah tua, dengan ciri umbinya besar, daunya sudah rebah, daun menguning itu secara kasat mata. Sedangkan untuk memastikan bahwa bawang itu sudah tua dan siap dijadikan bibit ketika dipotong atasanya 1/4 bagianya maka akan terlihat bintik putih sebagai calon pucuk yangbakan tumbuh.
Bawang yang akan dijadikan bibit pasaca panen harus didiamkan dulu kurang lebih 1 bulan dengan beberapa cara
- Dijemur tanpa memotong daunya agar cepat kering
- Dihilangkan daunya kemudian ditebar tipis diatas terpal agar terkenan udara secara merata
Fungsih dari semuanya itu agar umbi yang kecil dan dominan masih mudah bisa menyesuaikan pertymbuhanya dengan bibit yang sudah benar-benar tua, dengan kata lain bibit yang masih muda itu bisa tua di penjemuran atau di tebaran.

B. Pemilihan lahan.
Lahan yang akan digunakan dalam menanam bawang khususnya bawang merah harus diolah atau dibajak baik menggunakan teraktor tangan ataupun alsintan lainya yang bisa membajak dan menghacurkan tanah dengan halus. Beberapa yang harus diperhatikan dalam pemilihan lahan organik yaitu pembersihan dari benda-benda yang mempunyai unsur kimia yang bisa mengakibatkan tanaman terkontaminasi dengan bahan kimianya.
Penaburan pupuk kandang dengan perbandingan 1 ton/ha. Dengan cara menaburi bedengan dengan pupuk kandang dan disemprotkan dengan POC dan EM4. Pupuk kandang yang sudah ditaburk di atas bedengan diaduk rata dengan tanah hingga diratakan dan dihaluskan.

C. Pembedengan.
Ada dua jenis bedengan untuk tanaman bawang disesuaikan dengan musim.
- Musim penghujan kita haru membuat bedengan dengan tinggi 40cm dengan jarak beden kurang lebih 30 cm. Jarak tanam dengan lebar 1 m bisa memuat 6 biji bawang dan jarak kebelakang harus 20 cm. Semua itu dilakukan dengan pertimbangan atau berfungsih agar resapan air cepat atau bedengan tidak terlalu basah dengan ketinggian bedengan 40cm. Jarak bedeng 30 cm agak berjarak agar air yang mengendap kerna curah hujan yang tinggi cepat mengalir. Adapun jarak tanam kebelakang sekitar 20 cm agar angin bisa masuk di selah-selah bawang untuk mengeringkan tanah bedengan yang cenderung lembab.
- Penanaman bawang di musim kemarau kebalikan dari tanam musim hujan. Bedengan tidak boleh terlalu tinggi maksimal 30 cm dengan jarak bedeng 20-25cm, bedengan dengan lebar 1m tetap memuat 6 buah bawang namun jarak kebelakan agak teba dibanding musim penghujan  kurang lebih 15cm. Kenapa demikian, agar air cepat meresap dan jaraknya agak tebal untuk membuat tanaman lebih rindang sehingga tanah bedengan tetap terjaga kelembabanya atau tidak terlalu cepat kering mengingat musim kemarau.

D. Pembibitan
Pembibitan bawang merah tidak terlalu sulit, memilih bawang dengan ukuran paling besar, kecil, dan yang paling kecil. Itu semua tidak boleh dicampur agar penanaman di lahan bisa merata. Stelah dipilah maka bibit bawang dipotong 1/4 bagian atasnya. Pemotongan dengan lurus dan harus menggunakan alat potong yang tajam dan tidak karatan.
Sebelum ditanam bibit bawang harus dicuci menggunakan air garam. Per/15 L air menggunakan garam satu genggam orang dewasa, maksimal air cucian digunakan sebanyak dua kali baru dilakukan pergantian air.

E. Penanaman
Penanaman bawang merah dengan jarak yang telah disebutkan diats sudah sesuai dengan prosedur jarak tanam. Cara tanamnya harus agak ditekan sedikit hingga bibit bawang merah itu tenggelam maksimal rata dengan batas potongan bawang itu.
F. Pemeliharaan.
Setelah penanaman bawang harus di perhatikan gulma berupa rumput yang tumbuh disekitarnya karena harus betul-betul bersih sehingga tidak menghambat pertumbuhan bawang. Melakukan penyiraman dan pemupukan sesuai dengan kebutuhan tanaman, tentunya menggunakan pupuk organik baik pupuk yang dipermentasi sendiri atau dengan produk yang sudah ada di pasaran.

G. Masa panen.
Bawang sendiri adalah tanaman yang mempunyai umur tanam yang relatif tidak terlalu lama yaitu 3-4 bulan pasca tanam. Diumur 3-4 bulan tanaman bawang sudah siap untuk dipanen.
Salam Petani Milenial
Petani itu Hebat... Petani Itu Kereeeenn...

Jumat, 24 September 2021

HARI TANI NASIONAL

SELAMAT HARI TANI NASIONAL 24 SEPTEMBER 2021

(Petani Milenial Yess)
Sektor pertanian dan pangan merupakan hidup matinya satu bangsa, apabila kebutuhan pangan tidak dipenuhi maka malapetaka, karenanya butuh usaha besar, radikal, dan revolusioner. "Ir.Soekarno"

Bung Karno menyebutnya sebagai Penjaga Tatanan Negara Indonesia (Petani). Hal itu disampaikan Bung Karno pada tahun 1952. Bung Karno melihat pentingnya petani sebagai penjaga ketahanan pangan. Negara Indonesia adalah negara agraris dengan berbentuk kepulauan. Sektor pertanian sudah menjadi perhatian besar dari negara-negara besar lainya tak terkecuali pada jaman penjajahan belanda. Indonesia memang dikenal sebagai negara kaya akan sumber  buminya salah satunya dari sektor pertanian.
Dari dasar itu, pemerintah Negara Republik Indonesia gencar melakukan revolusi dibidang pertanian. Dari petani Kolonial menuju petani Milenial atau yang dikenal sekarang melalui program YESS. Dalam keadaan sekarang dimana negara kita dilanda wabah covid 19. Hampir seluruh kegiatan maayarak lumpuh kecuali disektor pertanian. Solusi pemerintah dalam menstabilkan perekonomian Negara kita hanya betumpuh kepada sektor pertanian. 


 Mengingat Indonesia salah satu negara terbesar dalam peranan Ekspor pangan dan hortikultura, profesi petani tidak lagi sebagai profesi yang dianggap sebagai kasta terendah di kalangan masyarakat umum sebagaimana pandangan sebagian oarng.

Seperti yang dikatakan Bung Karno Bahwa Petani Adalah tulang punggung Negara maka berbanggalah menjadi seorang petani.
Ayooo bertani...
Petani Itu Hebat...
Petani Itu Keren...
Salam Petani Berdasi...
Salam Petani Milenial...
Wassalam..
 

Kamis, 23 September 2021

BUDIDAYA TANAMAN CABAI


Pengertian

Tanaman cabai atau capsicum anum L adalah tanaman yang memikliki rasa pedas. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin . diantaranya adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C. Cabai banyak dibudidayakan masyarakat petani karena harga jualnya yang tinggi. 

 Tehnik Budidaya

    Dalam budidaya cabai ada pemilihan benih, kriteria benih yang baik digunakan sebagai bibit adalah benih berasal dari pohon yang sehat atau dari produksi pabrikan yang sudah bersertifikat. Kalau pengambilan bibit dari tanaman sendiri baiknya itu dari tanaman induk tidak terserang hama dan penyakit dan buahnya yang besar.

Berikut ini Merupakan Tahap-tahap Pembudidayaan Tanaman Cabai

A. Persiapan lahan

 
Dalam persiapan lahan untuk tanan cabai khususnya cabai organik harus betul-betul dipersiapkan dengan matang. Mulai dari pengolahan tanah dengan membersihkan lahan dari benda-benda seperti pelastik dan sejenisnya, bersihkan dari gulma rumput yang bisa menghambat pertumbuhan cabai nantinya.

Masuk dalam tahap pembajakan atau pengolahan lahan menggunakan alsintan yaitu teraktor, lahan dibajak berulang hingga betul-betul tanahnya hancur. Karna ada beberpa faktor yang bisa mempengaruhi petumbuhan tanaman cabai organik tidak maksimal, salah satunya dari tingkat kesuburan tanah. Ph tanah yang dengan ph5 termasuk kategori yang kurang subur dan harus menggunakan pupuk kandang dengan persentase 10-15 ton/hektarnya. Sedangkan Ph tanah yang ph 4 memerlukan pupuk kandang 20 ton/ha. Ph3 persentase 30ton/ha pupuk kandang.


Tanah yang kurang subur bisa kita lihat dari tekstur tanah, warnah tanah dan kurangnya hewan/mahluk tanah yang hidup di dalam tanah seperti cacing atau lintah.

Ciri nampak pada tanah yang subur ketika dibajak tidak menggumpal, warna kehitaman dan ketika terkena air maka akan lebih hitam. Pupuk kandang dari tai ayam campur sekam sangat bagus untuk kesuburan tanaman, karna fungsih sekamnya sendiri bisa membuat tanah gembur dan membentuk pori-pori tanah sehingga daya serap air maksimal ke tanaman.

Setelah pembajakan lanjut dengan pembedengan dengan jarak 30 cm dan bedengan ukuran 1m. Setelah itu baru dilakukan penebaran pupuk kandang dan penyemprotan EM4 dan POC masing-masing 10 ml/15 L air atau satu tangki semprotan kemudian diaduk rata dengan tanah sebelum di tutup menggunkan mulsa.

B. Persiapan Penyemaiyan Bibit

Penyemaian bibit menggunakan tanah yang halus dan dicampur dengan pupuk kandang dengan perbamdingan 1:1. Dan melakukan penyemprotan seperti dengan penyemprotan lahan tadi. Setelah semuanya selesai maka persiapkan talang pembibitan.

Bibit yang sudah disemai di talang penyemaian disaram kembali menggunakam POC dan EM4 Dan disimpan dalam temat penyemaian atau green house untuk menghindari dari hama dan hewan ternak lainya.

C. Pemasangan Mulsa

    Setelah terbentuk bedengan, selanjutnya dipasang mulsa hitam perak pengan posisi warna perak diatas agar dapat memantulkan sinar matahari sehingga hama yang bersembunyi dibawah daun akan pergi. Sebaiknya pemasangan mulsa dilakukan pada siang hari pada saat matahari terik agar mulsa tidak mudah sobek ketika ditarik dan mulsa tidak mengkerut. Cara pemasanganya adalah dengan cara menarik kedua ujung memanjang di atas bedengan ujung dari mulsa di pasang patok/pasak agar mulsa tidak mengkerut, lalu pasang pasak dari bambu berbentuk "U"pada sisi kanan dan kiri bedengan. Jika mulsa sudah terpasang, Lubangi mulsa yang telah terpasang dengan menggunakan potongan kaleng yang tajam dengan cara ditekan, kemudian buat lubang tanam pada mulsa yang sudah dilubangi. Jarak pembuatan lubang tanam adalah 60x70 atau 70x70 cm    

D. Penanaman

Penanaman bibit tanaman cabai sebaiknya dilakukan pada sore atau pagi hari. Karena jika dilakukan pada siang hari, tanaman akan layu karena bibit masih lemah dan perlu penyesuaian. Bibit yang ditanam sebaiknya bibit yang telah berumur 17–23 hari atau telah memiliki jumlah daun sebanyak 2–4 helai. Cara penanamanya adalah dengan mengambil bibit dari tempat persemaian, pengambilan bibit dilakukan secara hati hati. Dengan mencongkel media semai menggunakan solel agar akar tanaman muda tidak rusak, pada waktu menanam usahakan akar tunggang tanaman jangan sampai patah. Pada bedengan yang akan ditanami dibuat lubang tanam sesuai dengan panjang akar tanaman, kemudian beri pupuk dasar dan tanam tanaman pada lubang tersebut. Setelah ditanam, Sebaiknya tanaman segera duisiram dan diberi penutup seperti pelepah pisang atau daun daun lainya untuk mencegah layu yang dapat menyebabkan tanaman mati.

E. Pemeliharaan 

     Penyiraman tanaman perlu dilakukan secara rutin setiap hari, terutama pada musim kemarau. Tanaman cukup disiram tiga hari sekali. Salah satu penyebab gagal panen atau penurunan hasil panen adalah adanya serangan hama dan penyakit,salah satu penyakit yang sering menyebabkan cabai rontok adalah penyakit busuk buah. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian, pengendalian yang banyak dilakukan adalah dengan penyemprotan menggunakan. Penyemrotan dengan menggunakan bahan organik baik dari pabrikan dengan brand organik yang sudah sering digunkan atau dengan meracik sendiri.

F. Pemupukan

    Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang berkualitas pelu dilakukan pemupukan Pada waktu yang tepat serta, serta dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemupukan yang baik sesuai dengan jenis pupuknya. Karena pupuk merupakan nutrisi yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berusia satu minggu pertama, yaitu dengan pupuk kandang yang ditaruh pada lubang tanam dengan dosis 1ton per hektar. Dan pupukan berikutnya bisa dilihat dari keadaan tanaman

G. Panen

    Jika tanaman dirawat dengan baik biasanya sudah dapat dipanen pada usia 4 bulan , pemanenan dapat dilakukan sebanyak 2 kali seminggu. kriteria buah yang sudah siap panen adalah buah yang bener bener tua. biasanya ditandai dengan biji yang padat, berisi dan apabila ditekan buahnya keras, buahnya berwarna hijau tua atau hijau kemerah merahan. Biasanya pemanenean oleh petani dimajukan atau diundur beberapa hari tergantung waktu harga yang sedang tinggi. Memanenanya dilakukan dengan cara memetik tangkai buah secara hati hati agar percabangan dan calon bunga tidak patah atau rusak. Panen dapat dilakukan sampai tanaman berumur 2–3 tahun dengan jumlah panen sampai 96 kali. Pada umumnya sawat panen pertama hanya menghasilkan cabai sedikit kemudian pada panen berikutnya bertambah terus sampai mencapai puncaknya dan selanjutnya akan semaki berkurang hingga akhirnya tanaman mati.

    Untuk kelancaran atau kesinambungan tanaman cabai maka sebelum Tanaman cabai yang sudah berproduksi mati maka lakukan pembibitan lebih awal sehingga bisa meregenerasi tanaman cabau tersebut.

Selamat mencoba...!!! 

salam petani milenial organik...!!!