Pengertian
Tanaman cabai atau capsicum anum L adalah
tanaman yang memikliki rasa pedas. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan
gizi dan vitamin . diantaranya adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat,
kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C. Cabai banyak dibudidayakan masyarakat
petani karena harga jualnya yang tinggi.
Tehnik Budidaya
Dalam budidaya cabai ada pemilihan benih,
kriteria benih yang baik digunakan sebagai bibit adalah benih berasal dari
pohon yang sehat atau dari produksi pabrikan yang sudah bersertifikat. Kalau
pengambilan bibit dari tanaman sendiri baiknya itu dari tanaman induk tidak
terserang hama dan penyakit dan buahnya yang besar.
Berikut ini Merupakan Tahap-tahap Pembudidayaan
Tanaman Cabai
A. Persiapan lahan
Dalam persiapan lahan untuk tanan cabai
khususnya cabai organik harus betul-betul dipersiapkan dengan matang. Mulai
dari pengolahan tanah dengan membersihkan lahan dari benda-benda seperti
pelastik dan sejenisnya, bersihkan dari gulma rumput yang bisa menghambat
pertumbuhan cabai nantinya.
Masuk dalam tahap pembajakan atau
pengolahan lahan menggunakan alsintan yaitu teraktor, lahan dibajak berulang
hingga betul-betul tanahnya hancur. Karna ada beberpa faktor yang bisa
mempengaruhi petumbuhan tanaman cabai organik tidak maksimal, salah satunya
dari tingkat kesuburan tanah. Ph tanah yang dengan ph5 termasuk kategori yang
kurang subur dan harus menggunakan pupuk kandang dengan persentase 10-15
ton/hektarnya. Sedangkan Ph tanah yang ph 4 memerlukan pupuk kandang 20 ton/ha.
Ph3 persentase 30ton/ha pupuk kandang.
Tanah yang kurang subur bisa kita lihat
dari tekstur tanah, warnah tanah dan kurangnya hewan/mahluk tanah yang hidup di
dalam tanah seperti cacing atau lintah.
Ciri nampak pada tanah yang subur ketika
dibajak tidak menggumpal, warna kehitaman dan ketika terkena air maka akan
lebih hitam. Pupuk kandang dari tai ayam campur sekam sangat bagus untuk
kesuburan tanaman, karna fungsih sekamnya sendiri bisa membuat tanah gembur dan
membentuk pori-pori tanah sehingga daya serap air maksimal ke tanaman.
Setelah pembajakan lanjut dengan
pembedengan dengan jarak 30 cm dan bedengan ukuran 1m. Setelah itu baru
dilakukan penebaran pupuk kandang dan penyemprotan EM4 dan POC masing-masing 10
ml/15 L air atau satu tangki semprotan kemudian diaduk rata dengan tanah
sebelum di tutup menggunkan mulsa.
B. Persiapan Penyemaiyan Bibit
Penyemaian bibit menggunakan tanah yang
halus dan dicampur dengan pupuk kandang dengan perbamdingan 1:1. Dan melakukan
penyemprotan seperti dengan penyemprotan lahan tadi. Setelah semuanya selesai
maka persiapkan talang pembibitan.
Bibit yang sudah disemai di talang
penyemaian disaram kembali menggunakam POC dan EM4 Dan disimpan dalam temat penyemaian
atau green house untuk menghindari dari hama dan hewan ternak lainya.
C. Pemasangan Mulsa
Setelah terbentuk bedengan, selanjutnya
dipasang mulsa hitam perak pengan posisi warna perak diatas agar dapat
memantulkan sinar matahari sehingga hama yang bersembunyi dibawah daun akan
pergi. Sebaiknya pemasangan mulsa dilakukan pada siang hari pada saat matahari
terik agar mulsa tidak mudah sobek ketika ditarik dan mulsa tidak mengkerut.
Cara pemasanganya adalah dengan cara menarik kedua ujung memanjang di atas
bedengan ujung dari mulsa di pasang patok/pasak agar mulsa tidak mengkerut,
lalu pasang pasak dari bambu berbentuk "U"pada sisi kanan dan kiri
bedengan. Jika mulsa sudah terpasang, Lubangi mulsa yang telah terpasang dengan
menggunakan potongan kaleng yang tajam dengan cara ditekan, kemudian buat
lubang tanam pada mulsa yang sudah dilubangi. Jarak pembuatan lubang tanam
adalah 60x70 atau 70x70 cm
D. Penanaman
Penanaman bibit tanaman cabai sebaiknya
dilakukan pada sore atau pagi hari. Karena jika dilakukan pada siang hari,
tanaman akan layu karena bibit masih lemah dan perlu penyesuaian. Bibit yang
ditanam sebaiknya bibit yang telah berumur 17–23 hari atau telah memiliki
jumlah daun sebanyak 2–4 helai. Cara penanamanya adalah dengan mengambil bibit dari
tempat persemaian, pengambilan bibit dilakukan secara hati hati. Dengan
mencongkel media semai menggunakan solel agar akar tanaman muda tidak rusak,
pada waktu menanam usahakan akar tunggang tanaman jangan sampai patah. Pada
bedengan yang akan ditanami dibuat lubang tanam sesuai dengan panjang akar
tanaman, kemudian beri pupuk dasar dan tanam tanaman pada lubang tersebut.
Setelah ditanam, Sebaiknya tanaman segera duisiram dan diberi penutup seperti
pelepah pisang atau daun daun lainya untuk mencegah layu yang dapat menyebabkan
tanaman mati.
E. Pemeliharaan
Penyiraman tanaman perlu dilakukan secara
rutin setiap hari, terutama pada musim kemarau. Tanaman cukup disiram tiga hari
sekali. Salah satu penyebab gagal panen atau penurunan hasil panen adalah adanya
serangan hama dan penyakit,salah satu penyakit yang sering menyebabkan cabai
rontok adalah penyakit busuk buah. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian,
pengendalian yang banyak dilakukan adalah dengan penyemprotan menggunakan. Penyemrotan
dengan menggunakan bahan organik baik dari pabrikan dengan brand organik yang
sudah sering digunkan atau dengan meracik sendiri.
F. Pemupukan
Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan
subur dan menghasilkan buah yang berkualitas pelu dilakukan pemupukan Pada
waktu yang tepat serta, serta dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan
tanaman. Pemupukan yang baik sesuai dengan jenis pupuknya. Karena pupuk
merupakan nutrisi yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Pemupukan
pertama dilakukan ketika tanaman berusia satu minggu pertama, yaitu dengan
pupuk kandang yang ditaruh pada lubang tanam dengan dosis 1ton per hektar. Dan
pupukan berikutnya bisa dilihat dari keadaan tanaman
G. Panen
Jika tanaman dirawat dengan baik biasanya
sudah dapat dipanen pada usia 4 bulan , pemanenan dapat dilakukan sebanyak 2
kali seminggu. kriteria buah yang sudah siap panen adalah buah yang bener bener
tua. biasanya ditandai dengan biji yang padat, berisi dan apabila ditekan
buahnya keras, buahnya berwarna hijau tua atau hijau kemerah merahan. Biasanya
pemanenean oleh petani dimajukan atau diundur beberapa hari tergantung waktu
harga yang sedang tinggi. Memanenanya dilakukan dengan cara memetik tangkai
buah secara hati hati agar percabangan dan calon bunga tidak patah atau rusak.
Panen dapat dilakukan sampai tanaman berumur 2–3 tahun dengan jumlah panen
sampai 96 kali. Pada umumnya sawat panen pertama hanya menghasilkan cabai
sedikit kemudian pada panen berikutnya bertambah terus sampai mencapai
puncaknya dan selanjutnya akan semaki berkurang hingga akhirnya tanaman mati.
Untuk kelancaran atau kesinambungan tanaman
cabai maka sebelum Tanaman cabai yang sudah berproduksi mati maka lakukan
pembibitan lebih awal sehingga bisa meregenerasi tanaman cabau tersebut.
Selamat mencoba...!!!
salam petani milenial organik...!!!